Beberapa
hari yang lalu, aku membelikan makanan kesukaan anak di sebuah area jajan di
Bintaro Jaya. Pada saat yang bersamaan, ada kenalan gereja yang duduk makan
disitu. Singkatnya dari percakapan itu, aku memperkenalkan almarhum bapak yang
dulu juga menuntut ilmu di bidang Theologia namun tidak pernah menjadi pendeta.
Begitu aku sebutkan nama bapak, kenalan gereja tadi langsung berteriak girang
sekali. Menurutnya, sebut saja nama beliau adalah pak Andi; sudah lebih dari 50
tahun tidak pernah mendengar tentang kabar bapakku. Akhirnya kami saling
bercerita tentang bapak terutama mengenai hal-hal istimewa yang dimiliki.
Salah satu
hal istimewa itu adalah ketekunan. Ya, itu juga yang sering diceritakan oleh
beberapa teman bapak lainnya saat mengingat tentang beliau. Bapak termasuk
orang yang tekun belajar. Menurut pak Andi, almarhum bapak bukan termasuk orang
yang cerdas; namun berkat ketekunannya, bapak dapat menyelesaikan masa studi
hingga Sarjana penuh (STh = Sarjana Theologia) dengan tepat waktu. Pada waktu
itu, memperoleh gelar sarjana penuh adalah suatu prestasi luar biasa karena
beberapa mahasiswa lain hanya mampu menyelesaikan pendidikan hingga sarjana
muda (BTh = Bachelor Theologia), mungkin kalau sekarang mirip dengan gelar
Diploma 3.
Aku lantas
berpikir dan merenung setelah percakapan itu. Mengapa sangat susah melakukan
suatu hal dengan ketekunan? Apakah ketekunan itu? Bagaimana caranya supaya
belajar tekun? Biar nggak ngomong kesana-kemari, coba dulu ah.. buka kamus
bahasa Indonesia. Yup, disitu ditulis kalau tekun itu berarti rajin, keras
hati, dan bersungguh-sungguh. Tekun adalah kata sifat.
Kalau tekun
adalah suatu sifat, maka kondisi tekun itu bisa dilatih, suatu kondisi yang dinamis.
Jika demikian, bagaimana caranya berlatih tekun? Aku coba mengingat dari
hal-hal yang telah kulakukan sebelumnya.
Terpaksa.
Pengalamanku
ketika membuat skripsi hingga tertunda adalah karena kurang tekun
mengerjakannya. Namun pada saat menjelang jatuh tempo atau batas akhir pengumpulan
skripsi; maka mau nggak mau alias harus segera menyelesaikan skripsi itu. Jika
tidak, maka uang yang banyak dan sudah dikeluarkan untuk membayar biaya kuliah
akan terbuang dengan percuma.
Selanjutnya,
pengalamanku saat membuat kajian / analisa di kantor. Aku terpaksa membuat kajian
untuk unit tempatku bekerja agar aku tidak perlu lagi pindah ke tempat lain. Karena
kondisi yang memaksaku tetap stay di
unit itu, maka hasil kajian itu dikerjakan dengan tepat waktu.
Proyek Singkat
dan Kecil.
Dalam
pekerjaan, kita dapat menjumpai tugas-tugas dengan skala kecil, menengah, dan
besar. Selain itu, jika dilihat dari durasi waktu pelaksanaan, ada proyek
dengan waktu singkat atau lama. Belajar ketekunan dapat dimulai dari hal-hal
yang kecil. Melakukan tugas kecil dengan skala harian dapat membantu mempunyai
kebiasaan ini.
Jika dalam
kurun waktu tertentu sudah terbiasa melakukan hal-hal rutin, maka dapat ditingkatkan
dengan melaksanakan proyek tertentu dengan jangka waktu yang lebih lama atau skala
yang lebih besar.
Fokus pada
Tujuan.
Tugas
harian yang sifatnya rutin relatif gampang dilakukan karena menjadi suatu
kebiasaan. Namun tugas dengan jangka waktu lama dan terdiri dari beberapa
jadwal penyelesaian kadang kala membuatku bosan. Oleh sebab itu, ada baiknya
dilakukan beberapa cara agar tetap fokus pada tujuan utama yang akan diraih.
Sebagai contoh, mulai awal 2019 ini, aku berencana untuk menabung melaluai
reksa dana. Maka tekat dan jadwal menabung yang sudah dibuat harus tetap
dilakukan agar tujuan finansial yang diharapkan dapat tercapai. Aktifitas yang
perlu dilakukan hanya menabung rutin setiap awal bulan dengan tujuan jangka panjang minimal 5 tahun yaitu
peningkatan nilai aset.
Untuk hal
ini, maka aku harus punya tujuan jelas mau dibawa kemana arah hidupku ini. Harus
meminta hikmat pada Tuhan, Sang Empunya Kehidupan agar apa yang kita lakukan
benar-benar seturut kehendak-Nya menempatkan kita di bumi ini.
Ok, saat
ini cukup tulisan singkat ini. Semoga benar-benar dapat mengilhami diriku
sendiri dan siapapun yang membaca-nya untuk mulai hidup dengan tekun, dapat
menjalankan aktifitasnya dengan tujuan tertentu dengan lebih baik. Selamat
belajar ketekunan.