Kartu Prepaid BNI, Kalau Ganti Kok Nggak Bilang ya?

Jakarta, 26 November 2014.

Hari ini, Rabu, saya mencoba menukarkan kartu prepaid BNI berlogo Chelsea ke BNI. Alasan penukaran karena kartu tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi untuk bertransaksi di peron stasiun kereta api. Menurut petugas kereta api, BNI sudah menggunakan kartu Tapcash. Nah lho? OK, sekarang saatnya investigasi.


Perpanjangan STNK Mobil di Samsat Ciputat - Tangerang Selatan

Tangerang Selatan, 27 Oktober 2014

Tidak terasa mobil kesayanganku sudah berusia 5 tahun. Tentu saja sebagai warga negara yang baik harus melakukan perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui kantor Samsat tempat kendaraan terdaftar. Setelah sukses melakukan perpanjangan STNK sendiri, tanpa calo (baca: jasa pihak ketiga), sepeda motor pada akhir bulan April 2014; maka kini saatnya melakukan perpanjangan STNK mobil, pun tanpa calo.


Membandingkan Pasar Online di Indonesia

Jakarta Pusat, 21 Oktober 2014

     Sebagai karyawan dengan penghasilan pas-pasan, aku ingin mempunyai penghasilan sampingan. Berhubung istri punya usaha online shop melalui Facebook (Namarra Corner New), maka aku putuskan untuk ikutan nimbrung usaha semacam ini. Nah, setelah dipikir-pikir aku punya waktu sekitar 1 jam pada saat jam makan siang untuk belajar usaha jualan secara online. Namun sayangnya koneksi internet di tempat kerjaku tidak mengijinkan untuk membuka Facebook.
     Akhirnya, coba-coba menjual barang melalui pasar online (Online Marketplace) yang hingga saat ini masih bisa dibuka melalui PC di kantor. Masing-masing market place tentu punya kelebihan dan kekurangannya. Berikut review sederhana dan singkat dari pengalamanku menggunakannya. Semua review berdasarkan pendapat pribadi dan tidak ada maksud untuk menjelek-jelekkan atau mencoreng nama baik dari masing-masing situs.
1. olx.co.id (dahulu bernama Toko Bagus)
Review Negatif
- Tidak dapat memasukkan foto dengan water mark.
- Sesuai ketentuan tidak dapat memasang foto hasil download, harus dengan foto asli.
Review Positif
- Menjadi verified member tidak perlu membayar alias gratis.
2. berniaga.com
Review Negatif
- Sesuai ketentuan tidak dapat memasang foto hasil download, harus dengan foto asli.

3. dinomarket.com (via pasardino)
Review Negatif
- Untuk menjadi verified member harus membayar dengan sistem poin.
Review Positif

4. tokopedia.com
Review Negatif
Review Positif
5. bukalapak.com
Review Negatif
- Calon pembeli tidak dapat menghubungi langsung via sms atau BBM karena setiap nomor telephone atau pin BBM yang tercantum dalam detail produk akan otomatis terhapus.
Review Positif
- Otomatis terkoneksi dengan perusahaan jasa ekspedisi JNE, Tiki, dan ESL sehingga ongkos kirim sudah
  bisa terlihat pada saat calon pembeli melakukan pemesanan.

6. jualo.com
Review Negatif
Review Positif
- Iklan yang diposting otomatis tampil tanpa melalui proses moderasi sehingga semua jenis foto dapat ditampilkan

Perpanjangan STNK Sepeda Motor di Samsat Ciputat - Tangerang Selatan

Tangerang Selatan, Sabtu, 27 April 2014

Vario merahku ternyata sudah berusia 5 tahun dan kini saatnya melakukan perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Perpanjangan dilakukan di Kantor Samsat Ciputat Tangerang Selatan sesuai dengan tempat tinggalku.

07.15 WIB
Aku berangkat dari rumah di sekitar Pondok Aren, menyusuri daerah Sudimara dan muncul di sekitar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat di depan gerbang Kampus II. Selanjutnya meneruskan perjalanan melewati fly-over jalan yang menuju ke arah Parung. Kondisi jalan macet.. yah harap maklum memang daerah ini rawan kemacetan.

08.15 WIB
Cek Fisik Motor
Tiba di kantor Samsat dan langsung menuju ke tempat check fisik kendaraan (di belakang kantor) sesuai informasi yang aku baca dari beberapa site maupun blog. Di tempat itu ada sekitar 3 - 4 petugas yang melakukan pengecekan nomor mesin dan nomor rangka kendaraan baik sepeda motor maupun mobil. Sebelum check fisik dilakukan, terlebih dahulu aku ambil formulir di loket 1 lantai 1. Pelayanan disini sangat cepat dan tidak berbelit, cukup parkir sepeda motor kemudian dibuka mur / baut di bawah jok untuk mengetahui nomor rangka dan mulailah petugas menggesek nomor rangka yang timbul dengan kertas khusus dan pensil. Petugas juga turut mengatur urutan dokumen yang akan diserahkan ke loket selanjutnya. Salut..!!

08.30 WIB
Hasil check fisik akan ditandai juga dengan cap tertentu semacam validasi dan tanda tangan dari pejabat berwenang. Kemudian dokumen yang terdiri dari STNK (Asli dan Copy), KTP (Asli dan Copy), BPKB (Copy) dan bukti check fisik diserahkan ke loket perpanjangan STNK di lantai 2.
Menunggu sekitar 5 menit, nama kita dipanggil dan diminta menunjukkan BPKB asli. Setelah cocok, maka kita akan menunggu lagi untuk menerima notice yang berisi data jumlah atau nominal yang harus dibayarkan ke kasir. Proses menunggu sekitar 10-20 menit.

09.00 WIB
Contoh Notice
Saat notice sudah selesai dibuat, maka nama kita akan dipanggil untuk menerima notice tersebut. Dalam notice tersebut ada nominal dan detail yang harus kita bayar di kasir. Setelah itu, menunggu lagi untuk kesempatan membayar di kasir. Sambil menunggu, kita bisa menyiapkan uang-nya dulu (kalau bisa uang pas ya.. biar cepat dan nggak perlu nunggu kembaliannya).



09.15 WIB
Loket Kasir

Loket Pengambilan STNK Baru
Yup.. namaku disebut dan berarti aku harus bergegas ke kasir untuk menyerahkan uang pembayaran pajak kendaraan bermotor. Selesai-lah sudah semua urusan. Eh.. ternyata belum karena musti ambil juga STNK dan plat nomor dengan bulan dan tahun tertera yang baru. Untuk STNK yang baru, masih dilayani di loket samping kasir, kira-kira menunggu sekitar 5 - 10 menit.

09.30 WIB
Loket 1.1 Pengambilan Plat Nomor
Aku harus turun ke lantai 1 dan menuju ke loket pengambilan plat nomor yang baru. OK semua urusan beres. Plat nomor sudah bisa didapat langsung pada hari yang sama dan nggak perlu nunggu-nunggu seperti yang terjadi pada beberapa Samsat kota lain karena kehabisan stok plat nomor.





Kesimpulanku, pengurusan perpanjangan STNK maupun STNK baru di Samsat Ciputat bisa dilakukan sendiri tanpa harus meminta jasa dari calo atau sejenisnya karena diurus sendiri jauh lebih mudah dan nggak ribet. Sepertinya Samsat Ciputat juga sudah tersentuh reformasi, buktinya nggak ada sepeserpun uang yang keluar tanpa bukti penerimaan uang dan kita nggak perlu mengeluarkan uang lebih untuk memberikan tip. Bahkan parkir-pun bisa gratis karena aku langsung ngacir.. he.. he..

Tempat Bermain Anak di Samsat
Kolam Ikan Samsat
Selain itu, suasana kantornya cukup rapi, bahkan ada tempat bermain anak kalau kita datang sambil membawa anak-anak. Kalau kita cuma mau "ngadem" juga bisa di lantai 1 karena ditemani ikan-ikan cantik di kolam kecil





Perkembangan Anakku

Anakku yang pertama, kini sudah menginjak umur 5 tahun. Banyak sekali suka dan duka yang kuhadapi saat mendidik anakku ini. Namun yang pasti, seiring dengan bertambahnya usia, maka perkembangan-pun juga kami rasakan baik dari segi fisik maupun psikis.
Salah satu yang menonjol adalah perkembangan dari semula punya rasa malu hingga rasa itu hilang, bahkan dia bisa tampil di depan umum dan membawakan suatu nyanyian dalam vocal group dari sekolah.

 
Aku masih ingat ketika pertama kali membawa anak ini ke sekolah baru-nya. Sekitar bulan Oktober tahun 2012 kala itu dia masih berumur 3 tahun dan kami bawa ke Kelompok Bermain (KB).
Anakku selalu "ngambek" kalau mau masuk halaman sekolah dan minta mama-nya untuk menemani sekolah walaupun hanya bisa duduk di bagian belakang.
Tapi kalau ingat video saat dia tampil bersama dalam vocal group, maka rasa takjub dan bersyukur yang selalu kupanjatkan pada Tuhan karena telah membentuk anakku sedemikian rupa. Sungguh suatu keajaiban menurutku, yang tidak bisa aku lakukan sendiri tanpa pertolongan Tuhan dalam keluargaku.
Kiranya Tuhan senantiasa memberkati anak-anakku. Amin

Mujizat Tuhan pada Kelahiran Anak Kedua



                                                                       Tangerang Selatan, Senin, 27 Januari 2014
Pukul 06.00 WIB
Istriku mengeluhkan rasa mulas pada perutnya walaupun dia sudah berulang kali pergi ke kamar kecil untuk buang air besar. Namun dia sendiri tidak tahu apakah rasa mulas itu terjadi karena kebanyakan makan atau karena sudah tiba saatnya anak kedua kami akan lahir. Usia kandungan - sesuai perkiraan dokter - adalah 38 minggu. Jadi kami hanya berpikir bahwa kemungkinan rasa mulas itu terjadi karena ada kontraksi pada rahim istriku.
Pukul 06.30 WIB
Istriku masih sempat memandikan anak pertama kami yang masuk sekolah pukul 07.00 WIB. Saat itu, istriku meminta agar aku dapat mengantarkannya periksa terlebih dahulu ke rumah sakit tempat kami biasa memeriksakan kondisi kehamilan istriku. Karena permintaannya itu, aku menghubungi kantor tempatku bekerja bahwa aku akan datang terlambat. Setelah anak pertamaku siap berangkat sekolah, aku mengantarkan dahulu bersama seorang pembantu dengan sepeda motor.
Pukul 07.15 WIB
Aku telah sampai di sekolah anak pertamaku. Setelah itu, aku langsung pulang kembali ke rumah untuk segera mengantar istriku ke rumah sakit.
Pukul 07.35 WIB
Aku sampai di rumah kembali dan mendapati istriku semakin kesakitan karena menahan rasa mulas yang semakin menjadi-jadi dengan waktu yang relatif berdekatan, mungkin antara 10 sampai 15 menit sekali, katanya. Aku mulai berdoa, "Tuhan, tolong kami melewati keadaan seperti ini dan tolong istriku agar tetap kuat.".
Pukul 07.45 WIB
Kami mulai berpikir, jangan-jangan sudah waktunya si jabang bayi akan lahir. Setelah bersiap-siap dengan membawa perbekalan standar untuk seorang ibu melahirkan, seperti pembalut khusus untuk paska melahirkan, korset, daster untuk menyusui, dan baju bayi baru lahir (new born); maka kami segera bergegas menuju mobil yang telah disiapkan. Sebelum berangkat, aku menitipkan kunci rumah ke pembantu di samping rumah.
Pukul 07.55 WIB
Saat itu, adalah waktu yang terasa sangat lama bagiku, pun bagi istriku. Ketika mobil kami baru keluar dari komplek perumahan kami sekitar 500 meter, terjadi kemacetan luar biasa. Yah.. maklum saja, seperti biasa setiap hari Senin memang jalur yang akan kami lalui tersebut macet parah. Jika tidak macet, maka waktu perjalanan menggunakan mobil akan ditempuh selama 15 - 30 menit. Namun kalau sedang macet, bahkan bisa sampai 1 jam lebih.
Sempat terpikir olehku untuk melawan arus lalu lintas saja sambil menghidupkan lampu hazard di mobil karena jalur yang berlawanan relatif lengang. Baru saja aku mau lakukan tindakan melawan arus itu, tiba-tiba dari arah sebaliknya sudah muncul kendaraan pick up yang membawa muatan. Kontan saja, aku urungkan niat untuk melawan arus.
Pukul 08.05 WIB
Waktu terus berlalu sambil tetap menunggu antrian mobil yang berjalan sangat lambat, mungkin setiap menit cuma bergerak 1 meter saja. Aku bingung apalagi kalau melihat istriku yang semakin kesakitan. Aha.. akhirnya aku punya ide, bagaimana kalau lewat jalan proyek. Jalan proyek adalah jalan tersingkat di dekat komplek perumahan kami, namun jalan tersebut belum beraspal dan masih berupa tanah biasa dengan kemungkinan tanah berlumpur dan berair karena semalam hujan lebat. Atas persetujuan istriku, mobil segera bergerak menuju jalan proyek tersebut.
Pukul 08.10 WIB
Istriku semakin kesakitan menahan mulas di perut. Aku mulai mengarahkan mobil ke jalan tanah yang nampak sangat becek dan penuh kubangan air. "Tuhan, tolong saya untuk melewati jalan ini", demikian kira-kira doaku dalam hati. Sempat terbersit di kekawatiran di benakku, apakah mobil Xenia yang kukendarai ini bisa menembus tanah yang becek dan penuh lumpur, jangan-jangan nanti malah mobilku selip.
Ya Tuhan.. ternyata benar, baru maju sekitar 100 meter, mobilku selip dan rodanya hanya berputar-putar di sekitar kubangan air dan tanah, tidak bisa bergerak lagi. Tuhan, tolong saya, sedikit berteriak, aku berdoa pada Tuhan. Bingung dan nggak tahu harus apa???
Aku turun dari mobil dan melihat kondisi roda yang sudah semakin parah terjerumus ke tanah basah.
Di sekitar tempat itu, ada beberapa pekerja proyek yang sedang minum kopi di sebuah kedai kecil dari bambu. Aku panggil mereka dan meminta tolong agar dapat mendorong mobilku keluar dari lumpur.
Pukul 08.15 WIB
Syukur pada Tuhan....setelah beberapa kali usaha mendorong mobilku, akhirnya mobil bisa keluar dari kubangan lumpur dan aku segera pamit dengan para penolong tadi dengan melambaikan tangan karena posisiku sudah mengendarai mobil sambil memacu gas agar bisa segara sampai ke rumah sakit.
Pukul 08.20 WIB
Mobilku yang penuh dengan lumpur tiba di rumah sakit, segara istriku turun dibantu oleh seorang satpam menuju lantai 3 rumah sakit tempat kamar persalinan. Dan ternyata, istriku sudah siap melahirkan dengan bukaan 8 cm. Puji Tuhan, ternyata setelah kesulitan yang kami alami, sekarang kami mendapat kemudahan dalam proses melahirkan. Hanya sekitar 15 menit kemudian, anak kedua kami lahir.